Analisis Prinsip Inti dan Aplikasi Sistem Lensa Laser (Bagian 1)
Istilah "lensa laser" adalah konsep komposit. Ini biasanya tidak merujuk pada satu komponen tunggal, tetapi lebih kepada sistem yang mengintegrasikan pemancar laser dan lensa optik.
Prinsip inti adalah sebagai berikut: Sebuah generator laser memancarkan cahaya laser dengan panjang gelombang tertentu, yang kemudian dibentuk, diperluas, difokuskan, atau dikolimasikan melalui rangkaian lensa yang dirancang khusus. Akhirnya, cahaya laser diproyeksikan ke area target untuk mencapai berbagai fungsi spesifik.
Di bawah ini, kita akan mendapatkan pemahaman yang mendalam dari aspek-aspek berikut:
1. Komponen Inti dari Sistem Lensa Laser
Laser Diode: Berfungsi sebagai sumber cahaya, ia menghasilkan cahaya laser. Jenis umum termasuk laser inframerah, laser merah (misalnya, 650nm), dan laser biru (misalnya, 450nm), dengan daya berkisar dari miliwatt hingga watt.
Optical Lens Assembly: Sebagai inti dari teknologi, ini menentukan bentuk dan kualitas sinar laser. Ini biasanya mencakup:
- Lensa Kolimasi: Mengubah cahaya divergen yang dipancarkan oleh laser menjadi sinar paralel (cahaya terkolimasi). Ini adalah fungsi dasarnya yang paling mendasar.
- Beam Expander: Meningkatkan diameter sinar laser sambil mengurangi sudut divergensinya, memungkinkan titik cahaya yang lebih kecil dan energi yang lebih terkonsentrasi (pada jarak jauh).
- Lensa Fokus: Mengkonsentrasikan sinar laser paralel menjadi titik yang sangat kecil untuk memperoleh kepadatan daya yang sangat tinggi (misalnya, untuk tujuan pemotongan dan pengukiran).
Elemen Optik Difraktif (DOE) / Elemen Optik Holografik (HOE): Ini adalah komponen canggih yang dapat membagi satu sinar laser menjadi puluhan ribu sinar (untuk pengukuran cahaya terstruktur) atau membentuknya menjadi pola tertentu (misalnya, linier, melingkar, seperti kisi, atau bahkan pola kustom).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk ke berita tentang BAGIAN 2.